Assalamu’alaykum
teman-teman, apa kabar?
Rasanya
sudah lama saya tidak menulis sesuatu. Entah dalam bentuk celotehan atau dalam
bentuk cerpen dan cerita bersambung. Saya tidak tahu mengapa. Namun kini kalian
bisa membaca tulisan saya kembali namun dalam bentuk output yang berbeda.
Kenapa?
Apakah
selera saya sudah berubah?
Atau
sesuatu telah terjadi setelah sekian bulan sempat “hilang” dari peradaban tulis
menulis? Bahkan saya pun menghilang dari peradapan wattpad (situs tulis menulis
yang saat ini sedang naik kepopuleritasannya)
Jika
saya boleh menjawab tentang pertanyaan apakah selera saya berubah, maka saya
akan menjawab TIDAK. Selera saya masih sama seperti dahulu. Masih masa seperti
saat saya SMA dulu ; sekitar dua tahun yang lalu. Saya hanya ingin sedikit
mengoreksi, bahwa selera saya hanya bertambah.
Kalian
pasti memahami, bahwa semakin panjang perjalanan seseorang, maka akan semakin
banyak yang dipelajarinya. Begitu juga saya. Waktu yang terus berjalan,
lingkungan yang terus berubah dan perkembangan zaman membuat saya terbaharui
dalam artian “semakin” memahami apa yang dulu menjadi
pertanyaan-pertanyaan besar di kepala saya.
Jujur
saja, saya tipe manusia yang sedikit tertutup. Dalam artian, saya belajar
dengan cara memahami dan menganalisis. Dulu, semua orang mengatakan bahwa saya
memiliki sifat yang pendiam, cenderung memedam sesuatu sendirian dan jarang
mengungkapkan apa yang saya pikirkan kepada orang lain. Ketahuilah, saat itu
saya hanyalah sedang mencari sesuatu yang membuat ‘nyaman’. Karena memang, saya
butuh waktu yang lebih lama untuk menempatkan diri saya.
Namun,
sekali lagi waktu telah merubah saya. Saya menyadari itu. Dari segi sikap dan
cara berpikir, semua berkembang. Saya sendiri menyadari itu.
Kemudian,
jika saya boleh menjawab pertanyaan kedua tentang apakah ada sesuatu yang
terjadi? Saya akan menjawab YA. Tentu saja. Perubahan yang saya rasakan saat
ini adalah produk dari ‘sesuatu’ itu.
Sesuatu
itu berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan hidup yang seringnya berputar di
kepala saya.
Untuk
apa saya hidup dan melakukan semua ini?
Kenapa
saya harus mengikuti pergaulan yang tidak membuat saya nyaman?
Sebenarnya,
akan jadi apa saya nantinya?
Dan
masih banyak lagi.
Barangkali
dulu, mereka yang hanya mengenal saya sekelabat waktu tidak akan mengira bahwa
orang sependiam saya, orang introvert seperti saya menyimpan banyak pertanyaan
hidup di kepala saya.
Berawal
dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang berdesakkan itulah, saya mulai
menyukai menulis. Saya menuangkan segalanya dalam bentuk cerita pendek. Meski pada
akhirnya saya hapus atau saya nikmati sendiri, namun setidaknya apa-apa yang
berdesakkan di otak saya telah saya lepaskan. Dan ‘sesuatu’ yang terjadi itu
adalah ternyata jawaban atas pertanyaan-pertanyaan hidup saya itu dapat saya
temukan dengan mempelajari Islam secara kaaffah (menyeluruh).
Saya
belum ahli, saya belum kaaffah (dalam artian mengerti segalanya), namun sedikit
banyak pikiran saya telahterbuka. Lihatlah, betapa hinanya saya, yang mengaku
beragama Islam namun baru menyadari bahwa aturan Islam mencangkup segalanya. Bahkan
meski saya tahu bahwa Islam memang mengatur segalanya sejak dahulu, baru
beberapa bulan ini saya merasakan bahwa seharusnya
saya melakukan ini sejak lama. Artinya, saya seharusnya mengetahui kemudian
melakukan aturan Islam sejak dahulu. Sehingga saya tidak perlu bertanya-tanya
tentang banyak hal.
Entahlah,
saya sendiri bingung harus mengatakan apa. Namun inti dari tulisan ini adalah kalian
tidak akan menemukan tulisan saya yang baru dalam bentuk tulisan semu yang
tidak ada manfaatnya dalam meningkatkan keimanan (kepada Allah) –insya Allah. Namun
kalian akan menemukan tulisan saya dalam bentuk sesuatu yang baru. Yang kalian
sendiri bingung menamakannya.
Tidak
ada lagi tulisan saya yang mendeskripsikan betapan indahnya hubungan tanpa
ikatan sah (pacaran), tidak akan ada lagi tulisan galau karena memikirkan cinta
pada manusia (apalagi kepada lawan jenis), baik itu cerita based on the true
story atau dalam bentuk imaji. TIDAK ADA.
Mari
berubah! Mari mempelajari pertanyaan MENGAPA.
Barangkali dengan mencari jawabannya, itu menjadi awal perubahan barumu.